cheer Me Up.....

WELCOME TO MY BLOG......

^_^

Jumat, 15 Oktober 2010

segenggam cahaya

masih jelas ku ingat saat hari-hari itu menghampiriku...
dua bola matanya menangkap gerak-gerikku, ku hanya bisa terdiam dan seolah tak mengerti makna tatapannya...sementara mereka yang lainnya tertawa terbahak-bahak dan akupun mengikutinya, dia tidak mengerti bahwa aku melihatnya, memperhatikannya dengan sejuta harapan

Kamis, 07 Oktober 2010

serba_serbi

awalilah  semua itu dengn bismillah..................

Kita tidk bsa hidup sendirian, maka dari itu Kita bertman.....
tpi, blum tentu smw teman itu baik.........

So,,,,hati-hati memilih tman.............

awal yg baik.....tidk menjamin akhir yg baik........
tp niat yg baiklh yang kan manjwb smua itu...

Senin, 04 Oktober 2010

cerpen_ketika Tuhan Menjawab

Katanya Hidup itu pilihan,tapi kenapa aku tidak bisa memilih?, Hidup itu indah ,tapi apakah indah hidupku?,Ku yang hanya bisa berdiam diri disini melihat, memperhatikan kesibukan, mendengar cerita teman–teman SMA ku tentang kuliah mereka membuatku iri.
‘’Mau, melanjutkan kemana kamu?’’ Tanya ayahku.
‘’Aku ingin menjadi dokter yah…’’ jawabku dengan penuh semangat.
‘’semangat ya, pasti kamu bisa.’’
ayah, ibu dan ketiga adikku santi, susan dan dino, hanya bisa tertawa mendengar ucapanku. Itulah kata–kata yang masih terngiang–ngiang ditelingaku sampai sekarang. namun ,setelah ayahku meninggal dunia, semuanya telah berubah, ketiga adikku terancam tidak bisa melanjutkan sekolah mereka, Karena keegoisanku yang bersikeras untuk tetap berkeinginan melanjutkan keperguruan tinggi pasca sma, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menunda impianku yang aku sendiri tidak tahu harus sampai kapan.
‘’Mal…mal…mala…,’’ teriak ibu.
Aku yang asyik melamun didepan pintu sambil memeluk buku komik kesekuaanku tidak mendengar teriakan ibuku, tiba–tiba ibuku sudah ada dibelakangku.
‘’mal. ..mala gorengannya sudah siap, sudah bisa dijual’’sambil menepuk bahuku.
Ingin sekali rasanya aku tidak mendengar kata-kata ‘’menjual gorengan’’ dari mulut ibuku, kenapa harus aku yang begini, bukankah tuhan tahu impinaku, begitu kejamkah Tuhan terhadapku.
‘’Mala..mala kenapa sih kamu?’’sapa ibu.
‘’Oh…oh , ya bu.’’ Jawabku gugup.
‘’Kok melamun aja sih, dari tadi ibu panggil kok tidak menyahut.’’
‘’Mana bu gorengannya?’’
‘’Itu ada dibelakang, semangat ya anakku sayang.’’
Aku yang mengelak pertanyaan dari ibuku, seolah–olah tak terjadi apa–apa denganku, padahal sejuta cerita tentang kesedihanku telah menyelimuti semangat hidupku tapi ku tak ingin berbagi duka dengannya.
============
Panas yang menyengat, dan keringat yang membasahi tubuhku seolah–olah telah menjadi teman dalam perjalananku setiap harinya, bahkan makanan sehari - hariku dalam mendagangkan gorengan–gorengan ibuku.
‘’Goreng–goreng….’’, teriak ku.
‘’Dek…dek…, beli dek’’, teriak ibu-ibu yang lagi duduk-duduk dibawah pohon jambu .
‘’Ya…bu’’, jawabku dengan keras dari kejauhan dan berlari kecil kearahnya.
‘’Berapa gorengnya satu?’’
‘’seribu tiga bu…’’
‘’kamu masih sekolah dek’’( sambil memilih – milih gorengan)
‘’tidak bu’’.aku pura-pura tidak mengerti pertanyaannya.
‘’sayang ya, masih mudah kok sudah putus sekolah, apalagi kamu cantik dek’’
‘’ya..ya….’’sambung ibu–ibu yang lain.
Kata–kata itulah yang sering kudengar ditelingaku, yang membuat hatiku semakin kalut saja, ditambah lagi aku sering melihat anak kuliahan pulang dari kampusnya, rasanya mata ini sudah kering untuk menangis.
============
Bipbipbip ( suara sms masuk)
Tertulis dihandpone ku pesan dari desi.
‘’mal..pa kabr?’’ 
Kamu smbong ya sekarang , oh ya.., kmi ingin main – main kerumah mu. Bye see U…
Aku yang membaca sms ini sungguh kaget, kalau saja Desi dan yang lainnya tahu bahwa aku tidak jadi melanjutkan kuliahku.. Apa yang terjadi?, pasti mereka akan menertawaiku,pikirku.
============
‘’mala..mala’’, teriak ibu
‘’iya… bu’’aku tersentak dari kekalutanku.
‘’cepat keluar, teman – temanmu datang ‘’
‘’Apa?’’(tersirat didalam hati)
Rasanya jantungku berhenti berdetak dan aku seolah berhenti bernafas sejenak.
============
‘’mala, kok gak balas sms ku sih’?’’
‘’eh..desi, ida, jony’’ sapaku dengan gugup
‘’oh ya, kamu kok ga’ pernah kelihatan sih, diwaktu perpisahan pun kamu ga’ ada, kemana aja neng?’’ Tanya ida sambil mencubit pipiku yang chubby .
‘’a…a...ku, tidak bisa menemui kalian karena pada saat itu ayahku lagi sakit ‘’ jawabku dengan gugup.
‘’loh, kok ga’ bilang sih?’’, sambung jony
‘’aku tidak ingin merusak suasana hati teman–teman’’
‘’oh..ya, kamu lanjut kemana jadinya, katanya mau coba Unri, aku kerja keras lo biar bisa terus jumpa kamu, hehe’’ potong jony sambil cengar–cengir.
‘’itu sie maumu jon…’’, ledek ida sambil menepuk bahu jony.
‘’hahaha’’ tawa mereka
Rasanya, aku tidak tahan lagi menahan air mata ini, dan air mataku turun begitu saja membasahi pipiku.
‘’mala, kamu kok nangis sie?’’tanya desi bingung.
‘’ya..ya’’sambung ida dan jony.
‘’aku tidak seperti kalian, yang kaya raya, yang tinggal memilih dimana saja tempat yang kalian mau, yang punya hidup indah, dan apakah kalian ingin menertawaiku!!’’bentak mala.
‘’loh..kamu kok bilang gitu sih?’’, ucap mereka serentak.
‘’kenapa sie kamu?, dimana mala yang pintar yang penuh semangat?’’ bentak jony.
‘‘bukannya aku tidak ingin melanjut, tapi aku memang tidak bisa melanjut, aku harus membantu ibuku menjual gorengannya demi ketiga adikku yang masih harus sekolah, dan semua ini karena tuhan yang memanggil ayahku’’.
‘’astagfirullah, kamu kok bilang gitu sih, kami semua adalah sahabat–sahabatmu, yang menerimamu apa adanya dan kami akan berusaha membantumu’’(sambil memeluk mala)
============
Semenjak hari itu, aku sadar dan seharusnya aku bersyukur karena tuhan masih mau membantuku, dan seharusnya aku yakin masih ada kesempatan yang indah yang lagi menunggu kedatanganku. Akupun tak malu lagi jika teman–temanku tahu bahwa aku belum melanjutkan sekolahku, dan aku terus–menerus mengulang pelajaran sewaktu aku masih duduk dibangku SMA dengan rasa suka cita, dan aku tidak merasa malu untuk meminta ilmu dari teman–temanku yang sudah duluan kuliah mendahului aku. Aku terus berusaha membantu ibuku dan ketiga adikku dalam menjual gorengan dan pada saat itulah hidupku berubah.
============
‘’goreng…goreng..goreng, seribu tiga…’’ teriakku.
‘’kak, beli goreng’’
Dari kejauhan aku melihat seorang anak lelaki dengan kulit sawo matang, rambut urakan dengan kaos oblong berwarna putih dan celana abu–abu sekolah yang dia gunakan.
‘’berapa dek?’’
‘’Rp2.000, aja kak’’
Tiba–tiba, dari kejauhan aku mendengar suara teriakan seorang wanita yang memanggil–manggil nama roni. ‘’roni…roni’’ teriak ibu itu sambil melihat kearahku dan tanpa malu–malu menjewer telinga anak lelaki itu.
‘’masih bisa ya, keluar main–main, sebentar lagi kan UN, sudah ga’ bisa apa-apa, gimana mau lulus’’ bentak wanita itu.
‘’maaf ya dek, anak saya ini memang bandel’’
Tanpa berpikir panjang, dan tak ku kira kalau aku akan menawarkan diriku kepada wanita itu untuk membantu anaknya dalam belajar.
============

Alhamdulillah, sebulan sudah berlalu dan akhirnya anak ibu itu pun lulus dari SMA nya, dan ibu itupun meminta sekali lagi pertolongan dariku untuk menjadi guru private untuk memasuki perguruan tinggi negeri (PTN), dan tanpa berpikir panjang aku pun mengiyakannya, mungkin selain honor yang diberikannya besar, ditambah lagi perlakuan mereka baik terhadapku, dan akupun memang suka belajar dan berbagi ilmu dengan orang lain, walaupun aku sendiri tidak tahu sampai kapan aku harus menunggu keajaiban datang, sehingga aku bisa melanjutkan sekolahku.
============

Senangnya mengajari roni rasanya ilmu ini terus bertambah setiap harinya, dan tidak mengubur impianku sama sekali malah aku jadi tambah yakin bahwa hari esok akan indah buatku.
‘’mala.’’sapa ibu roni.
‘’ya…bu’’
‘’kenapa kamu tidak melanjutkan kuliahmu saja, bukankah kamu sangat pintar?’’
‘’terima kasih bu, atas perhatiannya, mungkin inilah adil Tuhan terhadap saya, dan saya mengerti pelajaran itu tidak hanya dibangku SD, SMP, SMA atau bahkan Kuliah, karena saya sudah mendapat pelajaran hidup yang paling berharga, sehingga saya bisa mensyukuri hidup, dan mengetahui makna hidup, membantu ibu dan ketiga adik saya adalah impian saya yang paling utama’’
‘’masih adakah keinginanmu untuk kuliah?’’ tanya ibu roni dengan memegang tanganku.
Melepas genggaman tanggannya, ‘’walaupun saya sudah 1 tahun menganggur pasca SMA, keinginan terbesar dalam hidup saya dari dulu dan sampai sekarang adalah melanjutkan sekolah dan itu masih terbesit sampai sekarang’’
‘’maaf bu, sepertinya hari sudah sore, saya harus pulang dulu, nanti ibu saya khawatir’’ pergi dan berlalu tanpa melihat tatapan matanya.
============

Keesokan harinya, ketika aku mendagangkan gorengan, aku bertemu dengan bu roni.
‘’Mala’’sapa ibu itu.
‘’eh…ibu, pulang dari mana bu?’’
‘’ibu pulang dari mengajar’’ jawabnya dengan melempar senyum kepadaku.
‘’apa?’ ’sahut ku terkejut (bukankah anaknya saya yang ngajar, padahalkan ibu ini seorang pengajar) pikirku.
‘’kenapa mal?’’
‘ ’a’..a’ (seperti orang yang linglung)
‘’kamu pasti bertanya kenapa bukan ibu sendiri yang membimbing Roni, tapi jujur ibu begitu sibuk dan tidak sanggup untuk menanganinya hingga akhirnya ibu bertemu dengan kamu’’
‘’oh …ya, apakah kamu masih ingin melanjutkan sekolahmu?’’
Aku hanya terdiam dan memberikan senyum kecilku kepadanya.
‘’besok kamu harus datang ke kampus tempat ibu mengajar, ada beasiswa buat anak-anak pintar seperti kamu, besok terakhir, jangan lupa ya’’sambil berlalu meninggalkan diriku.
‘’a’…a..apa?’’ jawabku terkejut ( seperti orang yang linglung), dan aku telaah lagi yang diucapkannya.
‘’Akhirnya aku kuliah..’’ teriakku sambil menitikkan air mata.
‘’Kampus…I am coming……’’ teriakku dengan penuh semangat.

============

ternyata memang benar hidup itu memang pilihan, dan tergantung kita mau memilih apa, dan hidup itu memang indah tertgantung kita memaknainya.

===the end===

cerpen_kasih sepanjang masa

‘’Tika,,,,,,,.,(panggil ibu).
sampai ketiga kalinya Tika pun tidak menyahuti ibunya yang lagi masak sayur bening kesukaannya. Tika yang lagi mendengarkan musik sengaja menyetel kuat – kuat volumenya,
‘’ih… apalagi sih orang tua yang satu ini’’. ( sahutan dalam hati ).
tiba – tiba beberpa menit kemudian terdengar suara ketukan diiringi suara panggilan ‘’Tika…tika….buka dulu pintunya sayang’’. panggil ibu.
Tika tidak menghiraukan sedikit pun panggilan ibunya , namun karena ibunya tetap sabar menanti sahutan Tika, akhirnya Tika pun langsung membuka pintunya .
‘’ih…dasar kerjaannya ganggu aja ‘’. ( sahutan dalam hati ).
’’ada apa bu ?’’ (dengan muka cemberutnya).
‘’ begini Tik , Ibu minta tolong , tolong belikan ibu masako ya?’’.
‘’masako ! buat apa sih, masak kok pakai masako?’’.
‘’ ibu tadi lupa beli masako, ibu lagi masak sayur kesukaanmu loh’’.
’’bu, ibu bagaimana sih, bukannya ibu sendiri yang menyuruh Tika, kalau Tika sudah pulang kerumah Tika harus belajar dan jangan lupa istirahaat, jadi kalau ibu terus manggil Tika, kapan mau belajarnya, kapan mau istirahatnya….ibu (dengan nada yang membentak ). namun, ibunya membalas dengan senyuman kecil (ya allah maafkanlah anakku ) bermunajjat dalam hati.
Hal itulah yang selalu terjadi didalam keseharian tika. jika dia disuruh, Dia selalu mempunyai banyak alasan , yang inilah , yang itulah.
‘’Loh Tika kok pulangnya hari ini sore, kok gak kayak biasanya??’’.
Tika tidak menggubris pertanyaan ibunya sedikit pun dia hanya berlalu seolah – olah tidak mendengar apapun.
tuuuuutt…..( suara handphone berdering ).’’ jadikan kita berangkatnya besok, jangan Lupa ya?’’ .pesan dari Rina.
tidak beberapa lama kemudian , Tika keluar dari kamarnya.
’’gak ada makanan ini,’’
‘’ he… Tika ‘’.sahut ibu. ’’oh ya , Ibu tadi lupa manggil Tika untuk makan, soalnya Ibu pikir Tika gak mau diganggu’’.
‘’makan harus makanlah ibu,,,,begini katanya sayang sama anaknya .’’ (sambil membanting piring yang ada didepannya). Taaaaaasssssss…., ‘’astagfirullah al-a’zim tika,’’,,,,,,
Tika pun langsung mengalihkan pembicaraan, ‘’Bu mana Bapak?’’ .
‘’Bapakmu kan lagi keluar kota, memangnya ada apa sayang?’’.
‘’ Tika butuh duit Rp 300.000,- .
’’emangnya buat apa, bukannya jatah Tika buat bulan ini kan sudah dikasih’’.
’’Bu, Ibu pikir Tika itu gak ada praktek di sekolah, memangnya zaman sekarang ada gratisan, ya dah sekarang ada atau tidak’’.
.ibunya tanpa bertanya lagi langsung mengeluarkan uang didompetnya,
’’ini uang Rp 300.000,- ,pergunakanlah dengan sebaik – baiknya.’’
tika langsung mengambil uangnya dan berlalu….
=========
‘’Tika…kamu gak sekolah hari ini sudah jam berapa ini, sana cepat mandi, ibu dah buatkan sarapan pagi buatmu’’.
hentakan pintu terdengar ( trek ).
’’ aku dah telat ni….gak sempet buat makan (dengan nada membentak ).
’’assalamualaykum….( sindir ibu ).
‘’ihhhhhhhhhhhh’’…..( jawab tika ).
=======
‘’Hey bro…..dah lama nunggu Aku.’’
‘’Ya iyalah….masa ya iya dong.’’ jawab Rina
‘’Memangnya kamu dah punya duit??? ‘’.Tanya Rina .
‘’Sejak kapan , orang yang bernama Tika gak bisa nyangggupin ?? hahaahhaa’’ (diiringi ketawa lebar mereka).’’emangnya kita mau kemana ni?’’ Tanya Tika.
‘’dahlah kamu tenang aja.’’
‘’loh kita langsung pergi, benar – benar gak masuk sekolah hari ini??’’.
‘’Banyak banget sih omongmu,let’s go…..!!!
Tuuuuuut……(suara dering hp ),,,,’’halo ,ada apa san ?.’’ Tanya Tika.
‘’Kamu hari ini gak masuk ya? ‘’Jawab ihsan
‘’Gue hari ini sakit,izini ya……’’( langsung mematikan hpnya)
‘’Siapa tuh…ihsan ,ayoooooooo…..’’( suara meledek dari rina )
‘’Biasa ketua kelas gak jelas…….’’(ketus tika )
Ihhhh…apaan sih gak level ama gue,sok – sok alim gak menentu’’ .( jawab tika )
=======

‘’Cuma kita berdua aja ni??’’ Tanya Tika.
‘’Hey bro…..’’(teriakan dari belakang )
‘’Rudi , anton,,,,,apa kabar bro ??’’. Tanya rina .
’’kenali ni teman gue yang baru , namanya Tika.’’
‘’Teman , apa mangsaloh….(ledek anton ).
’’tika,,,,,ok juga sih anaknya …..’’ sambung rudi.
=========
Tokk….tokkk…terdengar suara ketukan pintu.
’’ he, Bapak dah pulang ?’’. Tanya Ibu.
‘’Ini bu , ada buah tangan .
’’makan dulu pak’’.
‘’Tika mana??.’’tanya bapak.
Ibu langsung melirik jam, yang sudah menunjukan pukul 20.00 wib.’’oh ya, Tika tadi permisi buat ngerjai tugas di warnet katanya’’.
Ibu langsung kebelakang ,Ya Allah dah jam berapa ini tika belum juga pulang…nanti dia bisa dimarahi bapaknya…( cemas dalam hati ).
Tokk….tokk ( terdengar suara ketukan pintu ).’’ibu’’……(teriak tika ).
‘’siapa sih itu’’,imbuh bapak.
‘’dahlah Pak , biar Ibu aja yang lihat.Bapak istirahat aja dulu.’’ tangkis ibu.
‘’lama banget sih buka pintunya.Ibu….
”.loh Tika kamu dari mana?’’.tanya Ibu.tapi Tika tidak menjawab sedikit pun.
‘’Ibu,,,tika kok belum ada keluar dari kamarnya , memangnya Dia hari ini gak sekolah?’’.
Bapaknya langsung membuka pintu kamar Tika, ’’Tika , anakku sayang bangun’’.
’’hehe… Bapak, dah pulang ya, mana oleh – olehnya pak?.’’ pinta tika dengan manja.
’’sana dulu mandi…dah jam berapa ini.!’’Seru Bapak.
=========
‘’Tika,,,,,semalam kamu kok gak sekolah sih, semalam ujian.’’Tanya Ihsan.
‘’Semalam kan dah gue bilang, gue sakit .’’ ( dengan suara membentak dan sambil berlalu meninggalkan Ihsan ).
‘’Kenapa sih loh San, suka dengan Tika ,biarin aja Dia mampus sendiri. Ungkap Reni .
‘’Kitakan sudah kelas tiga ,bentaar lagi UN,dan Tika adalah teman kita.’’ Jawab Ihsan.
Tika adalah anak yang paling nyebelin disekolahnya. yang selalu memasang wajah juteknya dan semua orang tidak ada yang suka sama dia, kecuali Ihsan teman dari SMP nya.
Tika, tidak pernah menyadari apa yang telah dilakukannya, dia tidak pernah menghiraukan kata – kata temannya, apa lagi Ibunya yang selalu menasehatinya, memperhatikannya dan sabar menghadapinya.
Tapi apa yang tidak diinginkan pun terjadi .Tika menerima hasil perbuatannya, Dia tidak lulus UN. Semua orang menjahui Tika dan Bapaknya sangat kecewa dengan Tika.
Tika menangis dengan terseduh – seduh.’’tika kamu yang sabar ya sayang’’( sambil memeluk tika ).Kata Ibu. tapi Tika tetap saja menangis
=========
Tok…tokkk( terdengar suara ketukan pintu ).
’’bentar ya ,ibu lhat dulu .’’pinta ibu.
‘’He…nak Ihsan.masuk….masuk.’’Seru Ibu.
‘’Bu…Tikanya ada?.’Tanya Ihsan.
‘’Dia ..disana dikamarnya..gi sana bantu dia ya San.’’ pinta ibu.
‘’Buat apa kamu kesini ,mau ngetawai gue ya?.’’ tanya tika (dengan nada membentak).
‘’Gak ada yang mau ngetawai loh , Tika. Semua sayang sama loh,loh yang sabar ya’’.
‘’Pergi loh…(teriak tika)
Sebulan telah berlalu, Tika pun tidak bisa seperti teman – teman yang lainnya, Dia harus mengikuti paket C.
‘’Tik,eloh gak ikut balapan nanti malam?’’.
‘’Gila loh gue mana bisa’’.
‘’Yaelah,..loh nanti nebeng aja ama Anton, apa susahnya sih’’. Imbuh Rina.
‘’Ya dah deh.’’ Jawab Tika.
========
‘’Tika kamu mau kemana malam – malam begini, Tanya Ibu.
‘’Bu ,Ibu tahu gak kenapa tika sedih. Semua itu karna Ibu. jadi tolong Bu jangan ganggu Tika lagi, kalau Ibu ingin Tika senang.’’
Tika yang semakin lama semakin menjadi, emosinya tidak terkontrol lagi . hingga akhirnya pada suatu hari ketika Tika main balap motor, Dia mengalami kecelakaan yang telah memisahkan kakinya dari tubuhnya dan yang lebih parahnya lagi Rina dan teman – teman yang lainnya tidak memperdulikannya dalam kecelakaan tersebut. Namun, Ibunya selalu ada buat Tika.
‘’Pergi semua pergi….’’.teriak tika.(sambil menangis terseduhdi atas kursi rodanya).
Sebulan telah berlalu,
‘’Bu, kenapa Ibu tidak meninggalkan Tika saja, lihat Tika ini anak yang jahat, selalu melawan ibu, sekarang Tika buat Ibu tambah susah lagi?’’.
‘’Tika, Anakku sayang. bagi Ibu, Tika tidak pernah mengecewakan Ibu dan Ibu sudah melupakan semua perilaku tika.’’ jawab ibu.(sambil berpelukan dengan tika)
Berkat ibunya akhirnya tika sekarang menjadi anak yang lebih baik dan menjadi anak yang penuh semangat dalam hidupnya.malahan dia bersyukur dalam doanya.
‘’Ya Allah , terima kasih atas kejadian ini ya Allah , mungkin tanpa kejadian ini Aku tidak bisa merasakan hangatnya kasih sayang seorang Ibu kepadaku dan terima kasih telah memberiku Ibu yang seperti ini, yang selalu sabar menghadapiku, yang selalu lembut berbicara kepadaku dan selalu ada buatku ,terima kasih ibu.’’




Mentari Daulay